Karena Dia Mengasihi Anda
Bacaan: Matius 10:37
Pagi itu, Jonathan berbaring miring di lantai sembari asyik
memainkan kereta mainannya yang menyala dan berjalan. Ia bahkan berusaha
menirukan suara kereta itu. Saya beberapa kali memanggilnya untuk menanyakan
apakah dia mau sarapan sekarang atau tidak. Meski saya berdiri di depannya, dia
sama sekali tidak menggubris panggila saya dan terus asyik bermain dengan
keretanya. Kemudian, saya membungkuk dan mengambil kereta mainannya, yang
dikuti dengan ekpresi terkejut di wajah Jonathan. Saya kembali bertanya setelah
mendapatkan perhatiannya, “Jonathan mau makan sekarang?” “Ya,” jawabnya
singkat. Saya pun mengembalikan kereta mainannya kepadanya dan dia segera
kembali ke posisinya semula. Jonathan adalah anak bungsu saya yang berusia dua
setengah tahun.
Tuhan sangat mengasihi kita, anak-anak-Nya. Namun, kadang
Dia akan mengambil sesuatu yang sangat kita sayangi jika sesuatu itu menyita
perhatian kita dari mendengar panggilan-Nya. Kadang, anak-anak Tuhan menyimpan
begitu banyak “kereta mainan” tanpa mereka sadari. Itu bisa berupa pekerjaan,
karier, anak, pasangan, bahkan pelayanan itu sendiri. Kita perlu berhati-hati
dengan semua “kereta mainan” itu karena jika perhatian kita justru akan tersita
di situ, Tuhan akan mengambilnya supaya Tuhan mendapatkan perhatian kita.
Berita buruknya adalah kita kehilangan “kereta mainan” itu dengan tidak ada
jaminan itu akan dikembalikan seperti yang saya lakukan kepada Jonathan. Jika
Tuhan berkenan, mungkin itu akan dikembalikan suatu hari nanti. Saat Tuhan mengambil
“kereta mainan” kita, kita mungkin akan kecewa, kesal, ataupun menunjukkan ekspresi
tidak suka yang lainnya; dan kita pasti akan merasa berat untuk menghadapinya.
Jika pekerjaan, anak, keluarga, pasangan, bahkan kesibukan pelayanan kita
menyita perhatian kita dari Tuhan, Dia mungkin akan mengambil semua itu supaya
kita memperhatikan Dia, berfokus kepada-Nya.
Berita baiknya adalah kita akan mendapatkan apa yang sebenarnya
kita butuhkan saat itu. Saya ingin mendapatkan perhatian Jonathan karena saya
tahu itu sudah jam sarapan bagi dia. Jonathan sendiri tidak tahu apa yang dia
butuhkan, dia hanya ingin bermain. Jika saya membiarkannya terus bermain, dan
itu terjadi setiap hari, mungkin Jonathan akan sakit beberapa hari kemudian
karena selalu terlambat makan. Kadang, kita tidak mengerti apa kehendak Tuhan
yang harus kita lakukan dalam pekerjaan kita, dalam pelayanan kita, dalam
hubungan keluarga kita, dan sebagainya. Kita hanya menjalani suatu rutinitas
yang dilabeli “rohani” atau “agamawi” tanpa mengetahui apa yang sebenarnya
Tuhan ingin untuk kita lakukan. Beberapa di antara kita mungkin sangat sibuk
dengan kegiatan di gereja dan beranggapan bahwa kita sudah melayani Tuhan
dengan begitu rajinnya. Namun, kita perlu mengevaluasi hati kita secara jujur dan
menanyakan apakah dengan semua kesibukan itu hubungan pribadi kita dengan Tuhan
semakin erat. Jika tidak, semua kegiatan yang kita lakukan tak ubahnya “kerata
mainan” yang mengalihkan perhatian kita dari panggilan Tuhan. Dari sekian
banyak pasangan menikah, mungkin tidak banyak dari mereka yang menanyakan apa
yang bisa mereka lakukan untuk memenuhi panggilan Allah sebagai sebuah pasangan.
Jika demikian, lambat laun kehidupan berpasangan itu dapat mengalihkan
perhatian mereka dari mendengar panggilan Allah. Dan masih banyak contoh lain
tentang bagaimana hal-hal dalam kehidupan ini dapat dengan mudah mengalihkan perhatian
kita dari Tuhan.
Saat Tuhan mengambil penyita perhatian kita, itu
dilakukan-Nya karena Dia mengsihi kita. Dia tidak ingin kita tidak memenuhi
panggilan-Nya, sehingga membuat kita salah arah dalam apa yang kita pikir kita
lakukan untuk Dia. Dia mengasihi kita sehingga kandang Dia akan menegur dan
menghajar kita. Yang diminta-Nya hanyalah supaya kita merelakan hati kita untuk
ditegur dan dihajar, yang kemudian diikuti dengan pertobatan (Wahyu 3:19).
Jangan memberikan perhatian pada apa pun melebihi perhatian Anda kepada Tuhan,
atau Dia akan mengambilnya dari Anda untuk mendapatkan perhatian Anda. (BR)